Translate

Wednesday, January 15, 2014

Telaga Sarangan

Foto Telaga Sarangan Pedagang di tepian telaga
  Kurang lebih lima kilometer menjelang lokasi wisata Telaga Sarangan dari arah Tawangmangu, tanjakan Irung Petruk ( Hidung Petruk ) sekaligus jalanan turunannya, amat mendominasi. Bagi mobil yang mesinnya tidak prima, dijamin tidak bakal kuat melewati tanjakan-tanjakan tersebut. Sebaliknya cara mengerem yang betul pun harus kita perhatikan ketika menuruni Begitulah jalanan menuju Telaga Sarangan dari arah Tawangmangu, yang penuh dengan tanjakan dan turunan yang tajam serta berliku-liku. Namun jangan khawatir, kita akan disuguhi oleh pemandangan hutan yang hijau, angin pegunungan yang sejuk dan panorama yang menyejukkan hati. Sesaat kemudian sampailah kami di pintu gerbang Telaga Sarangan, dari gerbang tiket kita mesti masuk ke dalam lagi kurang lebih 500 meter lagi untuk sampai di telaga. Sepanjang jalan menuju telaga, di kanan kiri jalan dipenuhi oleh orang berjualan baju yang bergambar Telaga Sarangan.
     Sampai di telaga pun hampir menjumpai suasana yang sama seperti jalanan uatama untuk masuk ke telaga ini. Hanya dipisahkan jalanan yang hanya pas untuk dua mobil, diseberang jalan hampir dipenuhi orang berjualan souvenir dan barang-barang kerajinan lainnya dari Kabupaten Magetan. Agak sulit juga untuk mendapatkan tempat parkir karena suasana yang sangat ramai, namun setelah berputar-putar selama kurang lebih lima belas menit akhirnya dapat lokasi pakir juga. Setelah keluar dari mobil, kami mendapati cuaca disini yang lumayan panas, mungkin karena tempatnya terbuka dan ditambah dengan angin kemarau yang kering. turunan-turunan yang amat curam, kalau tidak mau rem mobil menjadi blong.

Monday, January 13, 2014

Pesona Alam Raja Ampat

         Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Sisa pesawat karam peninggalan Perang Dunia II bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman, seperti di Pulau Wai
.Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong –kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resor Papua Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
 

Sunday, January 12, 2014

Tawangmangu Waterfall (Grojogan Sewu)

Tawangmangu    grojogan sewu
Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang sangat sejuk.
Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung Lawu yang bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota Surakarta (Solo). Tempat ini sejak masa kolonial Belanda telah menjadi tempat berwisata. Obyek tujuan wisata utama adalah air terjun Grojogan Sewu (tinggi 81 m). Di tempat tetirah ini tersedia berbagai sarana pendukung wisata seperti kolam renang dan berbagai bentuk penginapan. Dari Tawangmangu dapat dimulai pendakian ke puncak Gunung Lawu (Pos Cemorokandang). Selain itu, dari sini terdapat jalan tembus yang menuju ke Telaga Sarangan di Magetan lewat Cemorosewu.
Tawangmangu berada pada arel pegunungan yang subur dikelilingi oleh hutan dan perbukitan. Namun demikian kota kecil ini telah terkenal hingga ke manca negara karena kawasan ini merupakan obyek pariwisata yang cocok untuk dijadikan pilihan saat berlibur maupun berdarma wisata.
Selain udaranya yang sejuk, keindahan alam di sekitarnya tidak kalah menarik dengan kawasan lain di indonesia, terlebih lagi didaerah ini terkenal dengan produksi pertanian penghasil sayur mayur selain dari keberadaan obyek wisata Air Terjun Grojokan Sewu. Tawangmangu sendiri telah menjadi pilihan bagi orang-orang perkotaan untuk membangun villa-villa, maupun berinvestasi dengan mendirikan hotel-hotel & penginapan.
Untuk mendukung kemudahan dalam mengakses daerah ini, pemerintah telah mengusahakan perbaikan jalur transportasi dengan melakukan perawatan jalan dan pembangunan jalan baru lintas provinsi dari Tawangmangu sendiri yang berada di Jawa Tengah ke arah Magetan Jawa Timur. Dan sampai dengan saat proses pembangunan jalan masih terus berlangsung melewati perbukitan dan melintas di tengah-tengah lahan pertanian yang asri dengan pemandangan elok di kiri dan kanan sepanjang jalan baru ini. Selain pembangunan jalan, pemerintah juga telah melakukan Rebuilding secara total Pasar Tawangmangu yang tadinya berupa pasar tradisional yang kumuh, kini telah berupa bangunan megah Pasar Wisata, diharapkan dengan rehabilitasi pasar ini para wisatawan yang datang ke Tawangmangu dapat dengan mudah dan leluasa untuk berbelanja segala macam jenis oleh-oleh, maupun hasil bumi dengan lebih nyaman. Tempat ini sebenarnya cocok untuk belajar mengingat udaranya yang sejuk, namun sayang ditempat ini pendidikan formal yang tersedia hanya setingkat SMP, sehingga mengharuskan warganya yang ingin melanjutkan studi harus pindah ke tempat lain (migrasi), Hal ini tentu saja tidak baik bagi pengembangan SDM masyarakat Tawangmangu. Ada beberapa lokasi yang sering menjadi lokasi tujuan wisatawan domestic maupun mancanegara, baik yang ada di Kecamatan Tawangmangu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya yang dekat dapat diakses dari Tawangmangu, yaitu :
Grojogan Sewu
Air Terjun Pringgodani
Puncak Lawu
Sentra Tanaman Hias (Desa Nglurah)
Bumi perkemahan
Flying Fox

Pemandangan Disekitar Tawangmangu:
 keliling kota     pasar cenderamata     

Friday, January 10, 2014

DANAU TOBA (TOBA LAKE)

                  
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.Wilayah di sekitar Danau Toba dan pulau Samosir telah menjadi sasaran penebangan hutan yang telah menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di sekitar Danau Toba akibat lumpur hasil erosi di atas tanah bekas penebangan. Program penanaman sejuta pohon yang digerakkan pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun dikatakan tidak efektif karena banyak pohon yang mati karena tidak dirawat. Hal ini menyebabkan tiga aktivis lingkungan Sumatera Utara, Marandus Sirait, Hasoloan Manik, dan Wilmar Eliaser Simandjorang mengembalikan semua piagam penghargaan yang pernah diberikan pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

WISATA PULAU TIDUNG (TOURS OF TIDUNG ISLAND)

                        
Tahukah Anda bahwa di dekat ibukota merasa sumpek dan padat terdapat surga kecil berupa pulau dengan pemandangan khas daerah pantai tropis dengan laut biru jernih dan masih alami? Namanya adalah Wisata Pulau Tidung, yaitu salah satu wisata murah terbaik dan menjadi bagian dari wilayah administratif Kabupaten Kepulauan Seribu. Akhir-akhir ini obyek wisata Tidung besar dan tidung kecil menarik banyak perhatian dengan gelar yg disematkan kepadanya, yakni the hidden paradise atau surga tersembunyi.

Mengapa harus mengunjunginya?

Jika Anda adalah warga Jakarta atau pendatang dan bermukim di Jakarta, maka Kepulauan Seribu, khususnya Wisata Pulau Tidung dapat menjadi pilihan obyek wisata karena letaknya tidak terlalu jauh dari ibukota. Dengan kapal feri Anda dapat mencapai surga dunia ini dalam waktu 2 hingga 3 jam dari Muara Angke atau Pelabuhan Rasabawan Paku Haji. Jika ingin menggunakan paket fasilitas murah lengkap harga murah dan lebih eksklusif, maka Anda dapat menyewa speedboat dari Marina Ancol.
Karena letak destinasi wisata wisata ini memang tidak jauh dari ibukota, Anda dapat melakukan aktivitas wisata pantai tanpa mengeluarkan budget besar karena tidak perlu membeli tiket pesawat dan biaya transportasi lain. Walaupun Wisata Pulau Tidung Kepulauan Seribu tidak seterkenal Wisata di Bali atau Maladewa di luar negeri, keindahan alam yang terdapat di obyek wisata Kepulauan Seribu ini tidak kalah di mata wisatawan.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika para wisatawan sering menyebut tempat ini sebagai new paradise, selain the hidden paradise of Jakarta. Walaupun pantai dan perairan di lokasi wisata ini tergolong masih asli, tidak perlu khawatir karena pemerintah telah berusaha memaksimalkan tempat wisata ini dengan membangun berbagai fasilitas demi kenyamanan para wisatawan.


Tuesday, January 7, 2014

Candi Cheto

Candi Cetho
Dalam bahasa Jawa, cetho berarti jelas atau jernih. Berada pada ketinggian 1400 meter di lereng Gunung Lawu, Candi Cetho hanya bisa dicapai melalui jalan aspal sempit, menanjak curam dan berkelok-kelok. Rasa was-was dan takut akan terbayar lunas begitu sampai di kompleks candi. Sejuknya udara pegunungan dan indahnya pemandangan alam akan menjadi teman setia menjelajahi Candi Cetho.
Gapura yang berdiri menjulang dengan anggun di bawah langit akan langsung membawa ingatan kita pada gapura-gapura di Pulau Dewata, Bali. Dua buah patung penjaga yang berbentuk mirip dengan patung pra sejarah berdiri membisu di bawahnya. Kawasan candi ini membentang pada sebuah lahan berundak dan dibangun pada akhir kekuasaan Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Brawijaya V. Di salah satu terasnya terdapat susunan batu dengan pahatan berbentuk matahari yang menggambarkan Surya Majapahit, lambang Kerajaan Majapahit. Candi ini pertama kali ditemukan sebagai reruntuhan batu dengan 14 teras berundak. Namun sekarang hanya tertinggal 13 teras, 9 diantaranya telah dipugar.
Sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa, candi ini dihiasi dengan arca phallus yang menjadi symbol Siwa. Terdapat juga patung Brawijaya V serta penasehatnya dan susunan batu berbentuk lingga dan yoni berukuran dua meter. Bangunan utama berbentuk trapesium berada di teras paling atas. Sampai saat ini Candi Cetho masih dipergunakan oleh penduduk sekitar sebagai tempat beribadah. Mereka meletakkan sesajen di arca-arca kemudian naik ke teras tertinggi untuk ritual keagamaan. Harum bunga sesaji dan dupa ditambah dengan kabut yang sering turun menyelimuti area candi memberi kesan mistis.


Dewi Saraswati dari Bali

Kabut yang mulai menyelimuti dan awan tebal yang mulai berarak datang tidak menyurutkan niat  untuk menyambangi Puri Dewi Saraswati di kompleks ini. Keluar dari pintu samping,  naik lebih tinggi lagi ke atas bukit. Nafas terasa nyaris putus akibat mendaki bukit dengan setengah berlari. Sekitar 300 meter kemudian sampailah di puri yang lebih mirip seperti sebuah taman ini. Bangunan utamanya adalah lapangan terbuka berlantai batu. Sebuah kolam dengan patung Dewi Saraswati berdiri anggun di atasnya. Dengan latar belakang pohon-pohon pinus, patung Dewi Ilmu Pengetahuan sumbangan dari Propinsi Bali ini nampak memancarkan aura magis tersendiri. Di sebelah kanannya terdapat sebuah jalan kecil menuju ke Sendang Pundi Sari yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyucian diri sebelum sembahyang di candi. Entah hawa apa yang membuat kami merasa betah berlama-lama berada di puri ini. Namun gerimis mulai turun, dan tidak terbayangkan perjalanan turun dalam guyuran air hujan. Kembali dengan setengah berlari kami menuruni bukit. Anehnya, setelah beberapa ratus meter turun, kabut lenyap dan matahari kembali bersinar.
Candi Cetho menjadi tempat yang sempurna bagi para traveler yang mencari kebeningan hati. Menyaksikan penduduk setempat melaksanakan ritual keagamaan di candi ini akan menjadi pengalaman tersendiri.